Saturday 26 December 2009

Mau dibawa kemana hidup ini ?

Mau dibawa kemana hidup kita ini ? Itulah pertanyaan yang muncul dalam benak orang ketika mereka beranjak dewas. Mau dibawa kemana hidupku ini ? atau pertanyaan simpel yang biasa diajukan,"Mau jadi apa jika aku dewasa nanti?" "Jurusan mana yang akan kupilih ketika aku kuliah nanti?" "Universitas mana yang akan kupilih?"
Muncul pertanyaan pertanyaan di dalam hati kita , manakah yang kita ingin lakukan untuk hidup kita ini. Tapi inti jawaban dari pertanyaan kita adalah, KESUKSESAN. Ya, yang membuat kita bertanya-tanya seperti itu adalah keinginan hati kita tentang kesuksesan. Terutama kesuksesan bidang materi. Tapi apakah kita pernah berpikir sejenak saja untuk meraih kesuksesan di bidang rohani ?

Banyak orang yang hanya memikirkan kesuksesan materi lalu berdoa agar selalu dapat sukses. Dan ketika mereka telah sukses mereka terlalu sibuk dengan kesuksesannya. Bertemu relasi bisnislah, meeting lah, bekerja sana sini, bertemu klien , sibuk sana sini. Terkadang mereka terlalu sibuk dengan kesuksesannya sehungga lupa siapa yang membuat mereka telah sukses seperti ini. Bukan hanya karena kemauan mereka sendiri, tentu kemauan dan usaha memang unsur kesuksesan seseorang. Tapi apakah mereka ingat ketika mereka selalu berdoa dan berdoa agar menjadi sukses? Jarang sekali orang berdoa untuk berterima kasih mereka hanya meminta ini itu padaNya.

Mereka lupa karena terlalu asyik dengan dunianya yang baru. Mereka sudah tidak ingat apa itu surga dan neraka. Guru matematika saya sering berkata, "Kalian ingin masuk surga atau neraka?" tanyanya. "Ya surga lah pak, siapa yang mau masuk neraka?" jawab kami dengan yakin. "Wah, kalau bapak sih inginnya masuk neraka," tegas Pak Dwi-guru matematika kami- . "Loh kok gitu pak? Surga kan enak pak?" ceplos salah satu di antara kami. "Loh jangan harap surga itu ada kolam susunya, ada bidadara bidadari, ada pohon uang, makanan enak di surga itu tidak ada. Surga itu putih bersih karena surga itu kesucian dan kebersihan hati yang memang berwarna putih bersih. Tapi walaupun begitu kita akan merasa damai di sana karena disana penuh dengan kesucian dan kebersihan hati kita. Eh, tapi jangan percaya sama Pak Dwi lho ini hanya menurut bapak saja. Orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang surga dan neraka nak" terang Pak Dwi . "Trus kalo gitu Pak, hidup kita ini mau kita bawa kemana?" tanya teman saya. "Wah itu bapak juga bingung nak, mau jadi apa kita ini nanti. Tapi bapak berpesan ketika kalian dewasa dan sukses nanti jangan pernah lupa denganNYA, karena tanpa dia kita bukan apa apa di dunia fana ini" kata Pak Dwi.

Sampai sekarang saya terus mengingat-ingat kata kata dari guru terjenius yang pernah saya temui itu. ketika kita sukses jangan pernah melupakanNYA . Walaupun kita tidak sukses dan hanya menjadi orang biasa, berterima kasih lah kepadaNYA karena telah menganugerahkan hidup yang begitu indah ini yangtak ternilai oleh apapun. Lalu, pertanyaan yang masih membekas di hati saya adalah, "Mau dibawa kemana hidup kita ini ?" telusuri hati kita mundkin kita akan menukan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan itu ..

0 comments:

Post a Comment